PENDAHULUAN
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan
salam bagi Nabi termulia, penutup para rosul, Muhammad ﷺ, juga keluarganya, dan sekalian sahabatnya. Serta bagi orang
yang berjalan meneladani petunjuk mereka hingga akhir hari kebangkitan. Amma
ba’du
Hal yang terkait jiwa manusia, sungguh sangat penting dan
genting. Dalam surat Asy-Syamas, Allah telah bersumpah dengan beberapa makkhluk
ciptaan-NYA yang besar-besar; yang itu menunjukkan keagungan Allah subhanahu wa
ta’ala. Allah bersumpat tentang jiwa yang beruntung dan juga jiwa yang merugi.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :
وَالشَّمْسِ وَضُحَاهَا
1.Demi matahari dan cahayanya di pagi hari,
وَالْقَمَرِ إِذَا تَلَاهَا
2.dan bulan apabila mengiringinya,
وَالنَّهَارِ إِذَا جَلَّاهَا
3.dan siang apabila menampakkannya,
وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَاهَا
4.dan malam apabila menutupinya
وَالسَّمَاءِ وَمَا بَنَاهَا
5.dan langit serta pembinaannya,
وَالْأَرْضِ وَمَا طَحَاهَا
6.dan bumi serta penghamparannya
Allah bersumpah dengan makhluk2 yg besar di dalam 6 ayat
awal surat asy syams. Ini menunjukkan betapa seriusnya apa yang akan
disampaikan setelahnya.
وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا
7.dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
Maka di ayat 7 ; Allah bersumpah demi jiwa.
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا
8.maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan
ketakwaannya.
Bahwa jiwa manusia itu dikasih tau 2 jalan ( baik dan
buruk).
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا
9.sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
Setelah itu Allah menyebutkan bahwa orang2 yg mensucikan
jiwanya adalah orang yg beruntung sebaliknya org yg tak mensucikan jiwanya
adalah orang yg merugi.
وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا
10.dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
Di ayat 9 : “QOD
AFLAKHA MAN ZAKKAAHAA” maksudnya “telah
beruntung orang yg melakukan tazkiah “
Tazkiah diambil dari kata zakat yg artinya tumbuh dan
berkembang. Berarti tazkiatun nafs adalah menumbuhkan jiwa yaitu dengan
menjalankan ketataan kepada Allah, serta menjauhi berbagai kejahatan dan
keburukan , maka akan terwujudlah keberuntungan.
Sedang firman Allah
“Waqod kho baman dassaaahaa (Dan sungguh telah merugi orang yang
mengotorinya)
Berasal dari kata tadziah = menyembunyikan dan merendahkan.
Orang yang bermaksiat, ia telah menyembunyikan jiwanya yang
mulia dengan berbagai dosa, telah mengubur jiwanya dengan hal-hal rendah dan
hina; menghinakan dan menghancurkan jiwanya dengan berbuat hal-hal tercela;
sehingga jadilah ia jiwa yang rendah, hina dina. Dengan begitu ia patut untuk
mendapat kerugian, wal-iyadzu billah.
Jiwa yang mulia tidak akan rela kecuali terhadap hal-hal
yang luhur dan terpuji akhirnya. Berbeda dengan jiwa yang rendah, dia berkutat
pada hal-hal murahan dan hina. Jiwa seperti ini akan berkubang pada hal-hal
yang hina, sebagaimana lalat akan hinggap pada kotoran.
Tazkiatun nufuus (mensucikan jiwa ) mempunyai urgensi yang
sangat besar. Oleh karena itu, setiap Muslim yang ingin baik, wajib memberikan
perhatian serius terhadap jiwanya;. Dia juga wajib melawan hawa nafsunya dalam
kehidupannya dalam usaha merealisasikan tujuan mulia ini.
Dalam uraian ringkas ini, saya akan menyebutkan 10 prinsip
penting atau kaidah, yang menopang seorang muslim dalam usaha tazkiatun nafs
(mensucikan jiwa).
Saya memohon agar Allah berkenan membersihkan jiwa kita,
memerbaiki amal kita, meluruskan ucapan kita, menjadikan kita melihat kebenaran
dan mau mengikutinya. Juga semoga Allah memberi petunjuk menuju akhlak dan
amalan yang paling baik serta menyelamatkan kita dari akhlak dan amal yang
buruk, dari fitnah, baik yang nampak maupun yang tersembunyi. Semoga Allah
membeirkan shalawat dan salam atas nabi kita Muhammad ﷺ, juga keluarganya dan sahabatnya.
Keterangan :
Dari buku “asyr Qowa’id fi Tazkiat an-Nufus” karya syeh Abdul
Rozak bin Abdul Muksin al Badr
sumber : Majalah as sunnah edisi 04 th. XXII Dzulhijjah 1439H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar