Minggu, 26 Agustus 2018

10 KAIDAH PENYUCIAN JIWA - Kaidah Pertama


KAIDAH PERTAMA :
TAUHID ADALAH POKOK DASAR DALAM TAZKIATUN NAFS

Tauhid adalah tujuan utama manusia diciptakan. Sebagaimana tauhid juga merupakan porors dakwah para nabi dan rosul. Dan tauhid adalah kewajiban pertama bagi seorang untuk masuk islam. Sebagaimana sabda Nabi kepada Muadz bin Jabal ra ketika diutus ke yaman :

إِنَّكَ تَقْدَ مُ عَلَى قَوْمَ مِنْ أهْلُ الْكِتاً ب فَلْيَكُنْ أوّلَ مَا تَدْ عُو هُم إلي أن يو حد الله تعا لي

Sesungguhnya engkau akan mendatangi kaum ahli kitab. Maka jadikanlah masalah pertama yang engkau dakwahkan kepada mereka adalah agar mereka mentauhidkan Allah. (HR. Bukhari)

Bagi mereka yang tidak membersihkan hati dengan tauhid dan iman, maka Allah  mengancam merka dengan adzab yang pedih di hari kiamat.
Surat al fushilat ayat 6 – 7

وَوَيْلٌ لِلْمُشْرِكِينَ.............
الَّذِينَ لَا يُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ بِالْآخِرَةِ هُمْ كَافِرُونَ

“ .....dan celakalah orang2 musyrikin. Yaitu mereka yang tidak mau men tazkiah diri mereka dan mereka kafir akan adanya (kehidupan) akhirat “

Ibn Taimiyyah  saat menafsirkan ayat ini [الَّذِينَ لَا يُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ] [orang yang tidak menunaikan zakat], mengatakan “ Zakat” disini adalah tauhid dan iman, yang dengannya hati menjadi suci. Sebab terkandung di dalamnya penafian (peniadaan) sifat illahiyyah untuk al-Haqq di dalam hati. Inilah hakikat laa ilaaha ilallaah. Ini merupakan pokok dasar yang dengan hati menjadi bersih. (majmu fatawa)
Ibnul Qoyyim rohimahullah juka berkata, “Kebanyakan ahli tafsir dari ulama salaf dan generasi setelah mereka mengatakan, bahwa yang dimaksud adalah tauhid, syahadat bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, dan iman yang menjadikan hati menjadi bersih suci... dan itu (tauhid) adalah pokok dasar setiap yang berkembang dan bertambah (yaitu dalam kebaikan dan kesucian; zakaat dan namaa)”.
Sebagaimana tauhid menjadi pondasi dasar bagi semua yang bisa membuat jiwa menjadi bersih dan suci, maka sebaliknya kesyirikan merupakan hal terparah yang bisa mengotori jiwa dan mematikannya bahkan syirik menyebabkan semua amalan terhapus. Allah berfirman :

وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi

Syirik adalah dosa besar yang tidak diampuni Allah selamanya, yaitu bagi orang yang mati dalam keadaan syirik. Allah berfirman :

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. An Nisa’: 48)

Allah juga mengharamkan surga bagi semua orang yang menyekutukan Allah dengan lainnya. Allah berfirman :

إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ.........

Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun (QS. Al- Maidah : 72)

Bila seorang hamba telah berhasil merealisasikan tauhid, itu artinya dia berhasil mencapai kesucian dan berhasil meraih hidayah dan rasa aman yang sempurna di dunia dan akhirat.
Allah berfirman :
الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.(QS. Al An’am : 82)

Jadi ketika seorang hamba tunduk dan cinta kepada Allah dengan ikhlas, maka amalan akan menjadi murni dan sah serta jiwanya akan bersih dan jernih, Namun jika ia dicampur itu semua dengan noda-noda kesyirikan, maka dosa dan kotoran akan merasuki dirinya sesuai dengan kadar syiriknya.
Kesucian jiwa tidak akan terwujud kecuali dengan merealisasikan tauhid, mengesakan Allah dalam ibadah dan mengikhlaskan amal hanya untuk NYA semata. Allah berfirman :

أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ
Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar