KAIDAH PERTAMA :
TAUHID ADALAH POKOK DASAR DALAM TAZKIATUN NAFS
Tauhid adalah tujuan utama manusia diciptakan. Sebagaimana
tauhid juga merupakan porors dakwah para nabi dan rosul. Dan tauhid adalah
kewajiban pertama bagi seorang untuk masuk islam. Sebagaimana sabda Nabi ﷺ kepada Muadz bin Jabal ra ketika diutus ke
yaman :
إِنَّكَ تَقْدَ مُ عَلَى
قَوْمَ مِنْ أهْلُ الْكِتاً ب فَلْيَكُنْ أوّلَ مَا تَدْ عُو هُم إلي أن يو حد
الله تعا لي
Sesungguhnya engkau akan mendatangi kaum ahli kitab. Maka
jadikanlah masalah pertama yang engkau dakwahkan kepada mereka adalah agar
mereka mentauhidkan Allah. (HR. Bukhari)
Bagi mereka yang tidak membersihkan hati dengan tauhid dan
iman, maka Allah mengancam merka dengan
adzab yang pedih di hari kiamat.
Surat
al fushilat ayat 6 – 7
وَوَيْلٌ لِلْمُشْرِكِينَ.............
الَّذِينَ لَا يُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ بِالْآخِرَةِ هُمْ
كَافِرُونَ
“ .....dan celakalah orang2 musyrikin. Yaitu mereka yang
tidak mau men tazkiah diri mereka dan mereka kafir akan adanya
(kehidupan) akhirat “
Ibn Taimiyyah saat
menafsirkan ayat ini [الَّذِينَ لَا يُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ] [orang
yang tidak menunaikan zakat], mengatakan “ Zakat” disini adalah tauhid dan
iman, yang dengannya hati menjadi suci. Sebab terkandung di dalamnya penafian
(peniadaan) sifat illahiyyah untuk al-Haqq di dalam hati. Inilah hakikat laa
ilaaha ilallaah. Ini merupakan pokok dasar yang dengan hati menjadi bersih.
(majmu fatawa)
Ibnul Qoyyim rohimahullah juka berkata, “Kebanyakan ahli
tafsir dari ulama salaf dan generasi setelah mereka mengatakan, bahwa yang
dimaksud adalah tauhid, syahadat bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi
dengan benar selain Allah, dan iman yang menjadikan hati menjadi bersih suci...
dan itu (tauhid) adalah pokok dasar setiap yang berkembang dan bertambah (yaitu
dalam kebaikan dan kesucian; zakaat dan namaa)”.
Sebagaimana tauhid menjadi pondasi dasar bagi semua yang
bisa membuat jiwa menjadi bersih dan suci, maka sebaliknya kesyirikan merupakan
hal terparah yang bisa mengotori jiwa dan mematikannya bahkan syirik
menyebabkan semua amalan terhapus. Allah berfirman :
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى
الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ
مِنَ الْخَاسِرِينَ
Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada
(nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya
akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi
Syirik adalah dosa besar yang tidak diampuni Allah
selamanya, yaitu bagi orang yang mati dalam keadaan syirik. Allah berfirman :
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ
ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
“Sesungguhnya Allah
tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain
dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. An Nisa’: 48)
Allah juga mengharamkan surga bagi semua orang yang
menyekutukan Allah dengan lainnya. Allah berfirman :
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ
وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ.........
Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan)
Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah
neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun (QS. Al-
Maidah : 72)
Bila seorang hamba telah berhasil merealisasikan tauhid, itu
artinya dia berhasil mencapai kesucian dan berhasil meraih hidayah dan rasa
aman yang sempurna di dunia dan akhirat.
Allah berfirman :
الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا
إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ
Orang-orang
yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik),
mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang
mendapat petunjuk.(QS. Al An’am : 82)
Jadi ketika seorang hamba tunduk dan cinta kepada Allah
dengan ikhlas, maka amalan akan menjadi murni dan sah serta jiwanya akan bersih
dan jernih, Namun jika ia dicampur itu semua dengan noda-noda kesyirikan, maka
dosa dan kotoran akan merasuki dirinya sesuai dengan kadar syiriknya.
Kesucian jiwa tidak akan terwujud kecuali dengan
merealisasikan tauhid, mengesakan Allah dalam ibadah dan mengikhlaskan amal
hanya untuk NYA semata. Allah berfirman :
أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ
Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih
(dari syirik).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar