Kamis, 23 Agustus 2018

PEMBERI HARAPAN PALSU




Banyak orang yang merasa kecewa saat apa yang diharapkan itu tidak sesuai dengan kenyataan, apa yang dia bayangkan tidak sesuai dengan kenyataan. Sehingga kita sering menganggap itu adalah Pemberi Harapan Palsu. Dan reaksi kita tentu sangat marah, kecewa terhadap orang yang telah memberi harapan palsu itu.
Dan ada yang suka memberi harapan palsu dan bahkan lebih berbahaya. Karena efeknya bukan akan dirasakan di dunia saja, tetapi di akhirat.  Dialah SYETAN Laknatullah. Allah menceritakan dalam 
surat Faathir ayat 6 :
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ

Artinya “Sesungguhnya syetan itu musuh kalian, maka jadikanlah dia sebagai musuh. Sesungguhnya syetan itu berusaha mengajak golongannya menjadi penghuni neraka”.

Inilah efek negatif jika kita terjerat oleh harapan-harapan palsu Syetan, akan terbawa sampai akhirat. Allah mengisahkan nabi adam dan hawa itu terjerat dengan Harapan Palsu nya syetan.
Nabi adam dan hawa di awal penciptaan telah diberi kesempatan untuk hidup di dalam surga oleh Allah. Allah memberi segala kenikmatan kepada adam dan hawa, tapi Allah larang nabi adam dan hawa untuk memakan buah dari satu jenis pohon itu. Syetan yang merasa iri, karena Allah malah menyuruh untuk sujud terhadap adam, merasa mempunyai peluang untuk memperdaya adam serta hawa. Maka syetan hiasi rayuannya untuk memakan pohon larangan itu dengan Harapan-harapan palsu. Allah rekam tipu daya syetan dalam

Surat al a’rof ayat 20-22
فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِنْ سَوْآتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَٰذِهِ الشَّجَرَةِ إِلَّا أَنْ تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ

Artinya : “Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)"

وَقَاسَمَهُمَا إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَ
Artinya : Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua

فَدَلَّاهُمَا بِغُرُورٍ ۚ فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَرَقِ الْجَنَّةِ ۖ وَنَادَاهُمَا رَبُّهُمَا أَلَمْ أَنْهَكُمَا عَنْ تِلْكُمَا الشَّجَرَةِ وَأَقُلْ لَكُمَا إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُبِينٌ

Artinya : “maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?"
Itulah syetan, dan Syetan itu akan terus menyesatkan manusia. Ketika Syetan terusir dari Surga, maka syetan bersumpah :
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ﴿١٦﴾ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ

Iblis menjawab, ‘Karena Engkau telah menghukumku tersesat, maka saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur. [Al-A’râf/7:16-17]
Ibn abbas ra, ( tafsir ibn katsir) menjelaskan  makna ayat itu:
Godaan syetan dari depan = syetan akan membuat manusia ragu terhadap akhirat
Godaan dari belakang = membuat orang cinta buta terhadap dunia
Godaan dari samping kanan = syetan akan membuat manusia kacau pemahaman ttg agama /  subhat.
Godaan dari sebelah kiri = syetan akan membikin manusia tertarik akan maksiat ( syahwat).

-)Godaan dari depan = dibuat ragu terhadap akhirat
Saat kita melaksanakan ibadah2, syetan akan membisiki kita “ santai saja, akhirat itu Cuma kabar burung saja. Omong kosong”. Itulah yang dibisiki syetan, dengan berbagai versinya. Sehingga membuat orang-orang itu ragu akan adanya akhirat. akhirnya mereka banyak yang menganggap bahwa hidup yaaa Cuma sekali ini, yang ada di dunia. Sehingga mereka akan berfoya-foya dalam menikmati dunia, dan mereka malas melakukan ibadah. Karena mengaggap itu hal sia-sia.

-)Godaan dari belakang = Membuat orang cinta buta pada dunia
Orang mau sedekah, syetan membisiki “ buat apa, lebih baik di depositokan. Akan mendapat uang lebih banyak”. Mau sholat, dibisiki “ nanti saja, tanggung kerjaan belum selesai..”. dan sebagainya. Kalau umat islam sudah seperti itu, maka mereka akan dalam kehinaan.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِيْنَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيْتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُـمُ الْجِهَادَ سَلَّطَ اللهُ عَلَيْكُمْ ذُلاًّ لاَيَنْزِعُهُ شَيْئٌ حَتَّى تَرْجِعُواْ إِلَى دِيْنِكُمْ.

“Apabila kalian melakukan jual beli dengan cara ‘inah, berpegang pada ekor sapi,[1] kalian ridha dengan hasil tanaman dan kalian meninggalkan jihad, maka Allah akan membuat kalian dikuasai oleh kehinaan yang tidak ada sesuatu pun yang mampu mencabut kehinaan tersebut (dari kalian) sampai kalian kembali kepada agama kalian.” [HR. Abu Dawud dari ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu anhuma].

-)Godaan dari arah kanan = kerancuan dalam memahami agama /syubhat
Mereka itulah yang punya pemahaman2 menyimpang. Syariat berjilbab, mereka berkata “ ahh tidak usah seperti itu, jilbabi hati dulu itu lebih penting”. “ga usah memakai jubah yang besar, yg penting kan hatinya baik.”
Sholat, mereka akan mengatakan “ ahhh itu kan buat orang yang kelas level bawah. Kita yang sudah level maqom tinggi, tak usah sholat. Yang penting baik pada tetangga dsb”.

Kan Allah berfirman
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu al yaqin (yakni ajal).” (QS. Al Hijr: 99)
Mereka berkata “ kita kan sudah yaqin, jadi tak usah sholat. “

Para ulama seperti Ibnu ’Abbas, Mujahid dan mayoritas ulama mengatakan bahwa maksud ”al yaqin”  dalam ayat tersebut adalah kematian. Kematian disebut al yaqin karena kematian itu sesuatu yang diyakini pasti terjadi

Inilah yang dinamakan syubhat, dan syubhat itu yang akan menghasilkan perbuatan bid’ah
-)Godaan sebelah kiri = syahwat maksiat
Syetan jika akan menjerumuskan manusia dalam maksiat, pasti akan di hiasi seindah2nya. Miras yaa katanya suplemen. Judi, syetan membisikan kalau itu sebuah usaha dan rizki juga.
Syahwat inilah yang akan menghasilkan perbuatan maksiat.

Sebanyak itulah syetan akan menjerumuskan manusia. Dan ketika bertemu di akhirat, bagaimana reaksi syetan ? apakah syetan akan membantu orang-orang yg disesatkan? 

Surat ibrohim ayat 22
وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ الْأَمْرُ إِنَّ اللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ ۖ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلَّا أَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي ۖ فَلَا تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ ۖ مَا أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا أَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّ ۖ إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا أَشْرَكْتُمُونِ مِنْ قَبْلُ ۗ إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.

Keterangan :
Dicatat pada kajian Ustadz Abdullah zaen, MA : 9 Dzulhijjah 1439H di Masjid Agung Daarusalaam Purbalingga.

*Kajian Islam – 082226423252*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar