Banyak orang yang merasa kecewa saat apa yang diharapkan itu
tidak sesuai dengan kenyataan, apa yang dia bayangkan tidak sesuai dengan
kenyataan. Sehingga kita sering menganggap itu adalah Pemberi Harapan Palsu.
Dan reaksi kita tentu sangat marah, kecewa terhadap orang yang telah memberi
harapan palsu itu.
Dan ada yang suka memberi harapan palsu dan bahkan lebih
berbahaya. Karena efeknya bukan akan dirasakan di dunia saja, tetapi di
akhirat. Dialah SYETAN Laknatullah.
Allah menceritakan dalam
surat Faathir ayat 6 :
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا
يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
Artinya “Sesungguhnya syetan itu musuh kalian, maka
jadikanlah dia sebagai musuh. Sesungguhnya syetan itu berusaha mengajak
golongannya menjadi penghuni neraka”.
Inilah efek negatif jika kita terjerat oleh harapan-harapan
palsu Syetan, akan terbawa sampai akhirat. Allah mengisahkan nabi adam dan hawa
itu terjerat dengan Harapan Palsu nya syetan.
Nabi adam dan hawa di awal penciptaan telah diberi
kesempatan untuk hidup di dalam surga oleh Allah. Allah memberi segala
kenikmatan kepada adam dan hawa, tapi Allah larang nabi adam dan hawa untuk
memakan buah dari satu jenis pohon itu. Syetan yang merasa iri, karena Allah
malah menyuruh untuk sujud terhadap adam, merasa mempunyai peluang untuk
memperdaya adam serta hawa. Maka syetan hiasi rayuannya untuk memakan pohon
larangan itu dengan Harapan-harapan palsu. Allah rekam tipu daya syetan dalam
Surat al a’rof ayat 20-22
فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ
لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِنْ سَوْآتِهِمَا وَقَالَ مَا
نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَٰذِهِ الشَّجَرَةِ إِلَّا أَنْ تَكُونَا مَلَكَيْنِ
أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ
Artinya : “Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk
menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan
syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini,
melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi
orang-orang yang kekal (dalam surga)"
وَقَاسَمَهُمَا إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ
النَّاصِحِينَ
Artinya : Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya
saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua
فَدَلَّاهُمَا بِغُرُورٍ ۚ فَلَمَّا
ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ
عَلَيْهِمَا مِنْ وَرَقِ الْجَنَّةِ ۖ وَنَادَاهُمَا رَبُّهُمَا أَلَمْ
أَنْهَكُمَا عَنْ تِلْكُمَا الشَّجَرَةِ وَأَقُلْ لَكُمَا إِنَّ الشَّيْطَانَ
لَكُمَا عَدُوٌّ مُبِينٌ
Artinya :
“maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya.
Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya
aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga.
Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu
berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan
itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?"
Itulah syetan, dan Syetan itu akan terus menyesatkan
manusia. Ketika Syetan terusir dari Surga, maka syetan bersumpah :
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ
صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ﴿١٦﴾ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ
خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ
شَاكِرِينَ
Iblis menjawab, ‘Karena Engkau
telah menghukumku tersesat, maka saya benar-benar akan (menghalang-halangi)
mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka
dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak
akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur. [Al-A’râf/7:16-17]
Ibn abbas ra, ( tafsir ibn katsir) menjelaskan makna ayat itu:
Godaan syetan dari depan = syetan akan membuat manusia ragu
terhadap akhirat
Godaan dari belakang = membuat orang cinta buta terhadap
dunia
Godaan dari samping kanan = syetan akan membuat manusia
kacau pemahaman ttg agama / subhat.
Godaan dari sebelah kiri = syetan akan membikin manusia
tertarik akan maksiat ( syahwat).
-)Godaan dari depan = dibuat ragu terhadap akhirat
Saat kita melaksanakan ibadah2, syetan akan membisiki kita “
santai saja, akhirat itu Cuma kabar burung saja. Omong kosong”. Itulah yang
dibisiki syetan, dengan berbagai versinya. Sehingga membuat orang-orang itu
ragu akan adanya akhirat. akhirnya mereka banyak yang menganggap bahwa hidup
yaaa Cuma sekali ini, yang ada di dunia. Sehingga mereka akan berfoya-foya
dalam menikmati dunia, dan mereka malas melakukan ibadah. Karena mengaggap itu
hal sia-sia.
-)Godaan dari belakang = Membuat orang cinta buta pada
dunia
Orang mau sedekah, syetan membisiki “ buat apa, lebih baik
di depositokan. Akan mendapat uang lebih banyak”. Mau sholat, dibisiki “ nanti
saja, tanggung kerjaan belum selesai..”. dan sebagainya. Kalau umat islam sudah
seperti itu, maka mereka akan dalam kehinaan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا تَبَايَعْتُمْ
بِالْعِيْنَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيْتُمْ بِالزَّرْعِ
وَتَرَكْتُـمُ الْجِهَادَ سَلَّطَ اللهُ عَلَيْكُمْ ذُلاًّ لاَيَنْزِعُهُ شَيْئٌ
حَتَّى تَرْجِعُواْ إِلَى دِيْنِكُمْ.
“Apabila
kalian melakukan jual beli dengan cara ‘inah, berpegang pada ekor sapi,[1] kalian
ridha dengan hasil tanaman dan kalian meninggalkan jihad, maka Allah akan
membuat kalian dikuasai oleh kehinaan yang tidak ada sesuatu pun yang mampu
mencabut kehinaan tersebut (dari kalian) sampai kalian kembali kepada agama
kalian.” [HR. Abu Dawud dari ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu anhuma].
-)Godaan dari arah kanan = kerancuan dalam memahami
agama /syubhat
Mereka itulah yang punya pemahaman2 menyimpang. Syariat
berjilbab, mereka berkata “ ahh tidak usah seperti itu, jilbabi hati dulu itu
lebih penting”. “ga usah memakai jubah yang besar, yg penting kan hatinya
baik.”
Sholat, mereka akan mengatakan “ ahhh itu kan buat orang
yang kelas level bawah. Kita yang sudah level maqom tinggi, tak usah sholat.
Yang penting baik pada tetangga dsb”.
Kan Allah berfirman
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
“Dan sembahlah Rabbmu sampai datang
kepadamu al yaqin (yakni ajal).” (QS. Al Hijr: 99)
Mereka berkata “ kita kan sudah yaqin, jadi
tak usah sholat. “
Para ulama seperti Ibnu ’Abbas, Mujahid dan mayoritas ulama
mengatakan bahwa maksud ”al yaqin” dalam
ayat tersebut adalah kematian. Kematian disebut al yaqin karena kematian itu
sesuatu yang diyakini pasti terjadi
Inilah yang dinamakan syubhat, dan syubhat itu yang akan menghasilkan perbuatan bid’ah
Inilah yang dinamakan syubhat, dan syubhat itu yang akan menghasilkan perbuatan bid’ah
-)Godaan sebelah kiri = syahwat maksiat
Syetan jika akan menjerumuskan manusia dalam maksiat, pasti
akan di hiasi seindah2nya. Miras yaa katanya suplemen. Judi, syetan membisikan
kalau itu sebuah usaha dan rizki juga.
Syahwat inilah yang akan menghasilkan perbuatan maksiat.
Sebanyak itulah syetan akan menjerumuskan manusia. Dan
ketika bertemu di akhirat, bagaimana reaksi syetan ? apakah syetan akan
membantu orang-orang yg disesatkan?
Surat ibrohim ayat 22
وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ
الْأَمْرُ إِنَّ اللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ
فَأَخْلَفْتُكُمْ ۖ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلَّا أَنْ
دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي ۖ فَلَا تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ ۖ
مَا أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا أَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّ ۖ إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا
أَشْرَكْتُمُونِ مِنْ قَبْلُ ۗ إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Dan berkatalah
syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah
telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan
kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku
terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku,
oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri.
Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat
menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku
(dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu
mendapat siksaan yang pedih.
Keterangan :
Dicatat pada kajian Ustadz Abdullah zaen, MA : 9 Dzulhijjah
1439H di Masjid Agung Daarusalaam Purbalingga.
*Kajian Islam – 082226423252*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar